GANJA, Bermanfaat Tapi Mengapa di Larang? inilah kandungan dan manfaat yang terdapat dalam ganja

Ganja alias Marijuana atau yang dalam bahasa ilmiah disebut dengan Cannabis adalah jenis tumbuhan yang sangat menarik untuk diteliti secara ilmu sains. Namun, tumbuhan yang satu ini seringkali mengundang kontroversi karena saat ini telah digolongkan termasuk dalam jenis narkoba.

ganja

Di Indonesia sendiri, tumbuhan ini masih menjadi barang yang ilegal, berbahaya atau haram. Lalu sebenarnya apakah ganja ini mempunyai manfaat yang baik untuk kita? Yuk simak ulasan dibawah ini:

Asal Ganja?

Sebuah bukti arkeolog dari tanaman multi fungsi ini diketahui tercatat 37 juta tahun yang lalu berasal dari Kasakhtan dan kemudian tersebar di timur Himalaya.

Berdasarkan hasil study yang di publikasikan pada jurnal Vegetation History and Archaeobotany, para peneliti yakin kalau wilayah dataran tinggi tersebut merupakan asal dari tanaman ganja, lalu ganja kemudian menyebar pertama kali ke Eropa 6 juta tahun lalu, dilanjutkan ke Tiongkok timur sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

Di masa lalu, manusia mulai menggunakan tanaman ganja dalam 8 ribu tahun terakhir. Awalnya hanya memakan biji nya sebagai sumber makanan, kemudian menggunakan batang tanaman ini untuk membuat produk berkualitas tinggi, produk yang dihasilkan tinggi akan serat dan tahan lama diantaranya pakaian, tas, kertas hingga tali.

Setidaknya, selama ribuan tahun banyak produk yang terbuat dari ganja telah bertahan sampai hari ini, mulai dari Spanyol sampai ke Taiwan sampai akhirnya digunakan di Amerika dan orang Eropa untuk obat psikoaktif.

Baca Juga: Cara Memerahkan Bibir Secara Alami, Mudah dan Efektif, Hindari Penyebab Bibir Menghitam Ini

Zat Terkandung Dalam Ganja?

Tanaman ganja memiliki lebih dari lima ratus bahan kimia alami dan aman di dalamnya. Zat kimia ini akan menyebar ke seluruh aliran darah melalui tubuh dan otak ketika kita menggunakannya.

Ganja

Diantara lima ratus bahan kimia tersebut ada dua elemen penting dan paling terkenal dalam ganja yaitu THC dan CBD.

1. THC (Tetrahydrocannabinol) 

Merupakan komponen psikoaktif utama dalam ganja, senyawa kimia ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh. THC pada tanaman ganja bekerja dengan meniru efek neotransmiter yang sudah ada sebelumnya di otak kita yang dikenal sebagai Cannabinoid.

Cannabinoid juga terdapat pada semua hewan ikan, mamalia dan reptil. Senyawa kimia dalam THC dapat mempengaruhi komponen saraf Amygdala yang menyebabkan imajenasi dan persepsipikiran menjadi lebih menyenangkan dan menarik, tetapi juga memeliki potensi yang menyebabkan kecemasan pada orang yang tidakk terbiasa dengannya.

Meskipun diakui kalau ganja memang memang berpotensi menimbulkan kecanduan, ternyata Cannabinoid dan neotransmitter yang terkandung didalam THC memberikan berbagai manfaat dan pengaruh pada sistem saraf, seperti diantaranya:
  • Mengatur tidur
  • Lapar
  • Menghilangkan rasa sakit
  • Pencegahan epilepsi
  • Sistem kekebalan tubuh
  • Menghambat sel kanker payudara
Sebenarnya selain ganja ini ada banyak hal-hal lain yang dapat membaut candu seperti kopi, alkohol, gula, dan heroin.

Kasus kecanduan ganja sebenarnya relatif lebih rendah yaitu 9% dibandingkan ketergantungan pada alkohol yaitu 15% dan Heroin yang mencapai 30%. Bahkan hingga saat ini tidak ada kasus seseorang yang over dosis pada ganja.

Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk mengetahui batas konsumsi THC, para peneliti bereksperimen pada tikus dengan memberikan suntikan sebanyak 40 ribu kali dan hasil nya menyebutkan kalau tikus tersebut hanya tertidur selama 3 hari dan bangun dengan keadaan sehat.

Sebenarnya, efek ganja bukan hanya sekedar sebagai obat penenang, tapi juga dikenal dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan mengurangi muntah pada penderita HIV/AIDS dan orang yang menjalani kemotherapy.

Zat anti inflamasi yang terkandung didalam ganja juga dapat membantu penderita insomnia, stress, rasa sakit kronis yang tinggi, epilepsi dan lainnya. 

THC Setidaknya memiliki 85 Cannabinoid yang berbeda dengan masing-masing memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang secara berbeda.

Baca Juga: Kenali Gejala Awal REMATIK, Makanan Pemicu Serta Makanan Pereda Nyeri Rhemuatoid Arthritis

2. CBD (Cannabidiol)

Merupakan elemen paoling penting yang terkandung di dalam ganja. CBD mengandung konsentrasi yang lebih tinggi dari pada THC. CBD telah terbukti sangat efektif dalam mengalihkan kejang dan telah menyelamatkan jiwa banyak orang.

Salah satu contoh kasus yaitu yang dialami oleh Charlotte Figi (berusia 6 tahun) yang orang tua nya diberitahu bahwa iya akan mati karena penderitaannya yang terus menerus akibat kejang Grand mal.

Sebagai upaya terakhir baginya, orang tuanya memperoleh ganja medis yang di rancang untuk membantu masalah kejang setelah puluhan obat bebeda yang dikonsumsi gagal membantu mengurangi lebih dari 300 kali kejang nya dalam seminggu.

Hasilnya yang didapat mengejutkan, bahwa ganja medis telah memberikan kehidupan baru bagi Charlotte, ia sekarang berkat ganja hanya mengalami 2 sampai 3 kali kejang per minggu nya.

Inilah yang menjadi dorongan besar dari para ahli medis, ilmuan aktivis sekitar ganja untuk mengurangi stigma seputar penyalahgunaan ganja.

Ganja memiliki potensi digunakan untuk keperluan medis, mengsintesis obat dan dapat membantu mengatasi dan mengobati dan mencegah penyakit kronis serta menyelamatkan beberapa nyawa.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel