Alasan Mengapa Sebelum Operasi Harus Puasa, Sangat Penting

Hai kawan pembaca Sribualasan, kali ini kita akan membahas mengenai alasan mengapa sebelum operasi harus puasa terlebih dahulu.

Alasan Mengapa Sebelum Operasi Harus puasa

Pasti sering kan mendengar baik secara langsung ataupun tidak jika orang yang akan menjalani operasi seringkali dianjurkan oleh dokter atau tenaga medis untuk menjalani puasa terlebih dahulu, mulai dari 6 sampai 8 jam sebelum masuk ke meja operasi dan baru boleh minum ataupun makan minimal 1 jam setelah operasi berjalan lancar.

Namun, apakah kamu tahu, mengapa sampai dokter atau tenaga medis di rumah sakit memerintahkan untuk menjalani puasa terlebih dahulu sebelum operasi dilakukan?

Sebenarnya, tidak semua tindakan operasi harus menjalani puasa terlebih dahulu, contohnya operasi Sectio Caeserea (sesar) dengan pembiusan epidural atau regional, atau operasi mata ikan dengan pembiusan lokal tidak membutuhkan puasa dan pasien bisa langsung makan setelah operasi selesai. Jadi tergantung jenis operasi yang akan dijalankan.

"Operasi yang membutuhkan puasa sebelumnya adalah operasi pembiusan total atau anastesi umum".

Mengapa pasien harus dipuasakan?

Alasannya yaitu bius total menyebabkan otot disaluran pencernaan dan pernafasan menjadi rileks atau beristirahat untuk sementara waktu, sehingga menyebabkan katup penghalang di lambung melemah, sehingga makanan di lambung yang bersifat asam beresiko masuk ke saluran pernafasan yang akan menyebabkan resiko penyumbatan saluran nafas dan radang paru atau pneumonia.

Sehingga, sangat penting untuk mematuhi saran dari dokter ataupun perawat untuk berpuasa sebelum tindakan operasi dilaksanakan, biasanya minimal 6 jam puasa.

Persipan operasi

Bagaimana dengan obat-obatan rutin pasien ?

Jika pasien operasi memiliki obat rutin yang harus diminum saat pagi hari, maka bicarakan hal ini dengan dokter ataupun tenaga medis yang ada, biasanya obat bisa diminum dengan jumlah air minum yang dibatasi. Terkadang, dokter anastesi memberikan obat anti nyeri atau penenang sebelum operasi.

Pasien operasi pun harus menghindari beberapa obat-obatan rutin yang diminum, seperti obat pengencer darah atau pelancar darah, biasanya pada pasien yang memiliki riwayat jantung kororner, stroke, penyumbatan pembuluh darah, maka obat-obatan tersebut dihentikan selama 5 hari.

Selain itu, hindari mengkonsumsi obat-obatan seperti herbal, vitamin atau jamu yang tidak direkomendasikan oleh dokter, karena beberapa ramuan herbal memeliki efek yang dapat mempengaruhi kinerja obat bius seperti gingseng, ekstrak bawang putih, mahkota dewa dan obat herbal lainnya.

Baca Juga : Stop Buang, Ini Manfaat Biji Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh

Jika pasien memiliki riwayat diabetes dan memiliki obat gula atau insulin, maka konsultasikan pada dokter akan hal tersebut apakah perlu penundaan atau pengurangan dosis obat insulin. Jika memiliki riwayat penyakit Gerd, riwayat Asma dan sleep apnea (sesak saat tidur), maka laporkan juga pada dokter.

Sebenarnya, untuk aturan puasa dalam panduan Asosiasi Perkumpulan Dokter di Amerika, tetap aman bagi pasien bagi semua umur untuk operasi mengkonsumsi atau diperbolehkan minum air seperti air mineral, teh, kopi tanpa ampas, jus buah tanpa serat 2 jam sebelum operasi. Selain itu diperbolehkan juga untuk makan makanan ringan seperti roti atau bubur selama 6 jam sebelum operasi. Untuk makanan berat diperbolehkan dengan jarak 8 jam sebelum operasi.

Oleh karena itu, bagi pasien sangat penting untuk bertanya ataupun mendengar saran dari dokter atau perawat mengenai aturan puasa sebelum operasi, karena bisa jadi bebeda, tergantung kebijakan dan aturan masing-masing rumah sakit.

Kebanyakan rumah sakit lebih memilih untuk memberi puasa pada pasien saat tengah malam dan tanpa diperbolehkan makan atau minum, hal ini dikarenakan untuk keseragaman aturan untuk menghindari kesalahpahaman. Tentunya semua itu dilakukan untuk menjamin keselamatan pasien selama tindakan operasi.

Baca Juga : Alasan Mengapa Tenaga Medis Di Ruang Operasi Menggunakan Pakaian Berwarna Hijau Atau Biru

Meskipun puasa dalam jangka waktu lama seperti yang sudah dijelaskan diatas beresiko menimbukan ketidaknyamanan pada saat fase pemulihan seperti menyebabkan nyeri kepala, mual, pusing dan dehidrasi, tapi tidak perlu khawatir karena infus sudah terpasang.

Nah, itulah pembahasan mengenai alasan mengapa sebelum operasi puasa terlebih dahulu, tentunya itu dilakukan demi keselamatan dan keamanan pasien itu sendiri.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel